Saturday, July 23, 2022

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

 assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

pada kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang perkembangan islam di indonesia.

 

Agama Islam pertama kali lahir di Mekkah, Arab Saudi. Salah satu teori menyebutkan bahwa agama Islam di Indonesia masuk lewat jalur perdagangan. Ketika Islam menyebarkan agama dan kebudayaannya ke Indonesia, prosesnya cenderung berjalan dengan damai. Karena itu, dari raja hingga rakyat biasa menerimanya dengan hangat.

Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang asal penyebar agama Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Arab, dan teori Persia.

1.     Teori Gujarat berasal dari kalangan sejarawan Belanda, seperti Jan Pijnappel, Snouck Hurgronje, dan Jean Piere. Menurut teori ini, penyebar Islam di Indonesia berasal dari india (Gujarat) di abad ke-7 hingga abad ke-13 M. para pedagang berperan penting khususnya dalam menyebarkan agama islam. Sejak abad ke-7, mereka telah memeluk Islam dan di tengah kegiatannya berdagang, mereka turut mengenalkan agama Islam, termasuk di Indonesia.

2.     teori Arab diajukan oleh Jacob Cornelis van Leur dan Buya Hamka. Teori ini menyebutkan bahwa pengaruh Islam dibawa langsung oleh pedagang Arab sekitar abad ke-7. Teori Arab didukung dengan adanya pemukiman Islam di Barus, pesisir barat Sumatera, di abad ke-7. Ada pula nisan pada makam wanita di Gresik, Jawa Timur, yang ditulis dengan huruf Arab bergaya Kufi.

3.     teori Persia yang didukung oleh Hoesein Djajadiningrat. Teori ini berpendapat bahwa pengaruh Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad ke-13. Argumen yang diajukan oleh teori ini didukung dengan terdapatnya kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia, seperti peringatan 10 Muharram, kesamaan ajaran sufi, kesamaan seni kaligrafi pada nisan makan, dan terdapat perkampungan Leran yang sempat menjadi perintis penyebaran Islam di Jawa.

penyebaran islam di indonesia tidak terlepas dari peran para pedagang yang datang ke nusantara. para pedagang tersebut selain berdagang juga memperkenalkan dan menyebarkan agama islam, bahkan terjadi perkawinan anara pedagang dengan wanita pribumi. wali songo juga berperan juga dalam peyebaran agama islam di pulau jawa.

Strategi dakwah yang digunakan Wali Songo amat bervariasi, tergantung wilayah dan kondisi masyarakatnya.

Penamaan Wali Songo sering kali dilekatkan dengan wilayah dakwahnya. Akibatnya, sebagian besar masyarakat tidak mengenal nama asli dari masing-masing wali.

Sebagian besar dari para penyebar Islam ini beradaptasi dengan luwes agar penyampaian Islamnya diterima masyarakat.


Sunan Gresik  


Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di Jawa. pertama kali ia datang ke desa Sembolo, sekarang Desa Laren di kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. Strategi dakwahnya dimulai dari perdagangan, yang dilanjutkan dengan pendekatan politik. Sunan Gresik kemudian menjalin hubungan dengan penguasa saat itu. Sunan Grasik juga mendirikan sebuah pesantren dan masjid didaerah tersebut untuk menyebarkan Islam. Keberadaan Sunan Gresik ini menjadi kontroversi. Selama ini, ada perbedaan antara pandangan masyarakat dan fakta sejarahnya.


Sunan Kudus



Sunan Kudus bernama asli Ja'far Shadiq, ia lahir pada tahun 1400. Wilayah dakwahnya adalah di Kudus, Jawa Tengah. Sunan Kudus di kenal sebagai orang yang tegas dalam menegakkan ajaran syariat Islam. Di masanya, ia dikenal sebagai eksekutor Ki Ageng Pengging dan Syaikh Siti Jenar. Strategi dakwah yang digunakan Sunan Kudus untuk menyebarkan ajaran Islam dengan mendekati masyarakat melalui kebutuhan mereka. Ia mengajarkan alat-alat pertukangan, kerajinan emas, membuat keris pusaka, dan lain sebagainya.


Sunan Ampel 



Nama asli Sunan Ampel ialah Raden Rahmat. Sunan Ampel lahir pada tahun 1401. Wilayah dakwahnya berada di sekitar Surabaya. Ia juga memiliki pesantren Ampeldenta yang terletak di daerah Denta, Surabaya. Strategi dakwahnya yang terkenal adalah dengan mendidik para dai atau juru dakwah. Kemudian, ia menikahkan banyak juru dakwah dengan putra-putri penguasa bawahan Majapahit.



Sunan Giri



Sunan Giri bernama asli Muhammad Ainul Yakin, ia lahir pada tahun 1442. putri Menak Sembuyu yang merupakan seorang penguasa wilayah Balambangan di ujung kerajaan Majapahit. Sunan Giri dikenal sebagai raja sekaligus guru suci. Ia berperan penting dalam pengembangan dakwah di Nusantara. Strategi dakwahnya yang terkenal adalah dengan memanfaatkan kekuasaan, perniagaan, dan pendidikan. Dengan cara dakwah tersebut, pengaruh Sunan Giri mencapai wilayah Banjar, Martapura, Pasir, Kutai, hingga Nusa Tenggara dan Maluku.


Sunan Gunung Jati



Sunan Gunung Jati mempunyai nama asli Syarif Hidayatullah. Ia lahir pada tahun 1448 di Kairo, Mesir. Di Mesir, ia adalah putra Sultan Hud, tetapi ia menolak untuk menjadi pangeran mesir menggantikan ayahnya dan memutuskan untuk menyebarkan ajaran Islam dengan ibunya di wilayah Jawa. Strategi dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati adalah dengan menguatkan kedudukan politik. Ia menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di daerah Cirebon, Banten, dan Demak untuk melancarkan dakwahnya.

 

Sunan Kalijaga



Sunan Kalijaga atau Raden Said lahir pada tahun 1450 di Tuban. Ayahnya adalah Tumenggung Wilatikta Bupati Tuban. Strategi dakwah Sunan Kalijaga amat terkenal melalui seni dan kebudaya. Ia piawai mendalang, menciptakan bentuk-bentuk wayang untuk memikat kalanganrakyat, dan lakon-lakon carangan.

 

Sunan Bonang



Sunan Bonang lahir ada tahun 1465 serta nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim. Ia adalah putra Sunan Ampel. Julukan Sunan Bonang berasal dari sebuah nama desa di kabupaten Rembang, yaitu desa Bonang. Sunan Bonang dikenal amat pandai dengan ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan lain sebagainya. Wilayah dakwahnya adalah daerah Kediri. Di sana, Ia mengajarkan Islam melalui wayang, tembang, dan sastra sufistik. Karya sastra terkenal yang digubah Sunan Bonang adalah Suluk Wujil. 


Sunan Drajat



Sunan Drajat memiliki nama asli Raden Qasim atau Syarifuddin. Ia lahir pada tahun 1470 dan merupakan putra bungsu Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Wilayah dakwahnya berada di Paciran, Lamongan. Strategi dakwahnya terkenal dengan pendidikan akhlak kepada masyarakat. Di Paciran, Sunan Drajat mendidik masyarakat untuk memperhatikan kaum fakir miskin. Ia menjunjung tinggi kesejahteraan umat. Selain itu, Sunan Drajat juga dikenal dengan pengajaran teknik membuat rumah dan tandu.


Sunan Muria



Sebagai putra Sunan Kalijaga, Sunan Muria yang bernama asli Raden Umar Said atau Raden Said mewarisi darah seni ayahnya. Ia lahir pada tahun 1450 dan dianggap sebagai sunan termuda di antara para Wali Songo lainnya. Dalam menyebarkan Islam, Sunan Muria melestarikan seni gamelan dan boneka sebagai sarana dakwah. Dia menciptakan beberapa lagu dan tembang untuk mempraktikkan ajaran Islam.


perkembangan islam di indonesia sangatlah pesat berawal dari para pedagang lalu menikahi pribumi hingga merambah ke seluruh nusantara islam juga merupakan agama yang mulia. 

mungkin haya itu yang bisa saya sampaikan apa bila ada salah salah kata saya mohonmaaf wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



No comments:

Post a Comment

ALASAN MENAGAPA HARRY POTTER AND THE CURSED CHILD TIDAK DI BUATKAN VERSI FILM

Harry Potter and the Cursed Child  adalah pertunjukkan panggung dua babak yang dipentaskan Teater  West End  berdasarkan kisah baru yang dit...